About the Author

Baru-baru ini muncul tudingan terhadap layanan messenger milik BlackBerry yang lebih kita kenal dengan sebutan BBM. Diduga layanan messenger yang sukses menyedot perhatian para pengguna smartphone ini memiliki kelemahan di sisi penggunaan yaitu cepat menguras kuota data penggunanya. dan Berikut komentar BlackBerry menanggapi hal tersebut.

Disodorkan pertanyaan terkait isu tersebut, Senior Country Product Manager BlackBerry, Ardo Fadhola mengungkapkan, sejatinya tidak ada perbedaan kebutuhan data yang signifikan antara BBM saat digunakan di handset BlackBerry, Android serta iPhone.

Menurutnya, soal tudingan boros data itu lebih kepada faktor kebiasaan. Seperti diketahui, saat mengggunakan BBM di handset BlackBerry, maka paket data yang didaftarkan pengguna biasanya adalah unlimited. Jadi tak dibatasi kuota untuk bisa internetan dan BBM sepuasnya.

Sedangkan saat BBM diaplikasikan di Android dan iPhone, maka paket data yang digunakan berbeda dari yang biasanya didaftarkan saat memakai BlackBerry.

Dimana saat memakai Android dan iPhone biasanya paket data dibatasi oleh kuota. Memang ada gimmick ‘unlimited’ pada paket tersebut, tetapi setelah menembus kuota tertentu maka kecepatannya akan dicekik.

Padahal pengguna terbilang aktif menggunakan BBM. Mulai dari update profil picture, status, yang mana seluruh aktivitas tersebut sifatnya pun di-push ke pengguna BBM lainnya.

“Ini semacam shock culture, kebanyakan pengguna BBM di perangkat BlackBerry senang mengganti-ganti PP (profil picture) dan melakukan status update berkali-kali dalam sehari. Kebiasaan inilah yang terbawa kala menggunakan BBM di Android dan iOS,” jelas Ardo, Kamis (7/11/2013).

“Lonjakan data terasa karena biasanya pengguna BBM di perangkat BlackBerry menggunakannya tanpa memikirkan kuota data yang digunakan, sementara pada ponsel Android dan iOS umumnya pengguna menggunakan paket kuota data sehingga lebih terasa,” tandasnya.

Semakin berkembangnya tekhnologi, platform mobile semakin menggeliat terus tumbuh meraih popularitas termasuk Windows Phone.

Di pasar Eropa, menurut Kantar Worldpanel ComTech, sistem operasi Windows Phone telah menguasai 10% dari lima pasar besar di benua biru itu.

Dilansir laman Cnet, Windows Phone tampil dengan sangat baik di negara Italia. Bahkan, di Negeri Pasta itu platform yang dikenal juga dengan sebutan WP itu sudah lebih populer ketimbang iOS buatan Apple.

“Windows Phone hampir semuanya didorong oleh penjualan Nokia, platform ini telah memperlihatkan kemajuan yang pesat di Eropa dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan pasar berkembang seperti Amerika Latin,” papar Kantar.

Meskipun begitu, Android tetap menjadi penguasa di pasar mobile Eropa. Sistem operasi robot hijau itu menguasai sekitar 79,1% pasar mobile Eropa dan tumbuh 4,2% dibandingkan tahun lalu.

Dengan meningkatnya persaingan jejaring sosial yang semakin ramai, penggunaan Facebook dikalangan remaja kini semakin berkurang.

Menurut yang dilansir laman Mashable, CFO Facebook David Ebersman pada acara perilisan laporan keuangan, mengungkapkan bahwa jumlah pengguna sehari-hari (daily users) Facebook dari kalangan remaja mengalami penurunan.

Padahal, Facebook baru-baru ini telah merubah peraturan dan mencabut batasan posting konten bagi para pengguna remaja berusia 13-17 tahun. Sebelumnya Facebook sempat membatasi para pengguna remaja mereka untuk berbagi konten kepada publik.

Perubahan ini dilakukan Facebook tak lain karena saat ini telah banyak layanan lain seperti Twitter, SnapChat, Line dan WhatsApp yang terbukti sangat populer di kalangan remaja.

Seperti terinspirasi dari kisah film V For Vendeta yang diceritakan tentang sosok pria bertopeng historis yang sempat mencoba menghancurkan kediktatoran pemerintahan Inggris pada tanggal 5 November 1605 silam,kelompok hacker Anonymous selalu melakukan serangan besar-besaran ke berbagai investasi digital milik pemerintah yang berkuasa setiap tanggal 5 November. Begitu juga dengan tanggal 5 November 2013 mendatang yang akan tiba 4 hari lagi.

Menurut yang dilansir laman Softpedia, kelompok hacker Anonymous Amerika Serikat dan Inggris telah mengumumkan bahwa mereka akan melaksanakan pergerakan ‘Anonymous-Freedom‘.

Selain akan mengerahkan massa untuk turun ke jalan dengan menggunakan topeng ‘Guy Fawkes’, mereka pun akan melakukan serangan cyber ke banyak situs pemerintah berkuasa di berbagai penjuru dunia.

Apakah kelompok hacker Anonymous Indonesia akan melakukan serangan serupa pada pemerintah? Hingga kini belum bisa dipastikan.

Akhirnya Android 4.4 Kitkat dirilis juga, tetapi untuk para sahabat VH nih yang mau mengunduhnya diharapkan untuk tidak gegabah untuk mengupgrade opoerating system lama anda ke versi baru ini, karena untuk saat ini operating system-nya masih dalam versi develover dan untuk sementara Kitkat ini baru bisa digunakan untuk Nexus 5.

Serta, untuk tidak mengunduh aplikasi bertuliskan Android KitKat di Google Play karena dikhawatirkan apa yang terdapat dalam ‘toko online’ Google tersebut adalah palsu.

Untuk saat ini sudah muncul beberapa aplikasi bertuliskan Android KitKat di Google Play dan tidak diketahui aplikasi apa tersebut serta dikhawatirkan adalah malware yang sengaja dibuat dengan berkedok KitKat.

Untuk mendapatkan keuntungan tinggi kini Facebook terus menerus menggencarkan dalam menjual iklan. kini tim dilaporkan lagi menjajal teknologi yang dapat mempelajari kebiasaan pengguna dalam berjejaring sosial,termasuk jejak kursor juga dapat terekam kemana arah kursor digerakan.
Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, kepala tim analis Facebook, Ken Rudin, mengatakan teknologi ini untuk mengetahui tempat-tempat mana saja yang sering dikunjungi oleh setiap pengguna.
Laman mana yang sering dikunjungi, tombol mana yang sering di-klik, ataupun aplikasi apa yang sering digunakan. Hal ini tentu saja untuk memudahkan Facebook menemukan tempat untuk menaruh slot-slot iklan agar lebih dilihat penggunanya.

Namun demikian, Facebook menyatakan tak melakukan ini untuk tujuan iklan. “Seperti kebanyakan situs, kami melakukan beberapa percobaan untuk memberikan layanan lebih bagi pengguna. Kami sebenarnya tak menyebar informasi ini kepada siapapun di luar Facebook, dan kami tak menggunakan teknologi ini untuk tujuan iklan,” pihak Facebook menanggapi, sebagaimana dilansir dari Mashable.

Google dikabarkan akan turut memproduksi jam tangan pintar (smartwatch) dan kini sedang memasuki tahap akhir, rencananya produksi massal piranti tersebut dipercayakan kepemasok Asia.

Adapun smartwatch Google disebut-sebut akan berjalan di atas sistem operasi Android dan bakal diintegrasikan secara mendalam dengan Google Now.

Google Now sendiri seperti asisten pribadi yang bisa menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi serta prediksi mengenai informasi apa yang dibutuhkan pengguna berdasarkan aktivitas mereka.

Di pirantinya ini Google juga berupaya untuk menepis kritik yang ditujukan pada smartwatch, yakni mengenai kegunaan dan daya tahan baterainya. Dikutip media, Rabu (30/10/2013), piranti ini akan siap untuk produksi massal dalam hitungan bulan.

Bagi Google, perilisan jam tangan pintar tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan posisi mereka di ranah wearable gadget yang tengah tumbuh, menyusul pengembangan Google Glass.

Bisa juga, ini menjadi salah satu usaha untuk menjaga pengguna di ekosistem Android yang menghadapi persaingan dari Apple serta Microsoft.