setelah muncul di Apple App Store, BlackBerry terpaksa menarik kembali BlackBerry Messenger (BBM). Alhasil, hanya segelintir pengguna iDevice yang beruntung dapat men-download BBM. Sisanya? Gemas karena belum kebagian.
Nasib pengguna iOS ini sejatinya 11-12 dengan fans Android. Setelah APK BBM bocor di berbagai blog dan forum online, aplikasi pesan instan itu telah dapat digunakan.
Hanya saja, janji BlackBerry yang bakal melepas BBM secara resmi di pasar aplikasi Android pada Senin, mulai pukul 18.00 tak ditepati.
Pengguna gadget pun bisa dibilang telah dibuat galau oleh BlackBerry. Janji yang sempat dikumandangkan tak dilaksanakan. Tak pelak, timeline @bbm di Twitter diserbu dengan kicauan kecewa para pengguna yang penasaran.
Tak lama setelah keramaian di timeline, BlackBerry akhirnya buka suara. Animo pengguna Android untuk menjajal BBM ternyata sangat besar. Hanya saja, hal ini berdampak minor pada sistem BlackBerry yang kewalahan menghadapi serbuan user.
Dalam keterangan di blog resmi BlackBerry, BBM untuk Android disebutkan sejatinya belum resmi dirilis. Namun APK aplikasi ini sudah bocor di jagat maya.
Antusiasme pengguna pun terbilang mengejutkan, dimana 1,1 juta pengguna aktif tercatat menyerbu BBM lintas platform ini dalam 8 jam pertama sistem tersebut dibuka.
“Ini mengejutkan, secara BBM untuk Android belum resmi dirilis” tulis BlackBerry di blognya.
Imbasnya, serbuan BBM untuk Android yang masih belum resmi ini menimbulkan gangguan teknis pada sistem BlackBerry.
“Sebagai konsekuensinya, versi belum resmi ini menimbulkan isu, dan kami tengah coba memperbaikinya pada hari ini juga,” lanjutnya.
Sayangnya, perbaikan yang dimaksud belum rampung sampai saat berita ini dirilis. BBM untuk Android dan iPhone masih pending sampai waktu yang belum ditentukan. Atinya, pengguna diminta untuk kembali bersabar.
Tak bisa dipungkiri, BBM masih dicari. Pesona layanan pesan instan ini mampu ‘menyihir’ fans Android dan iPhone untuk menantinya.
Hanya saja, antusiasme pengguna yang tegah bergelora ini harus menelan rasa kecewa. Padahal sejatinya, ini bisa menjadi momentum kebangkitan BlackBerry yang tengah terpuruk dalam persaingan ponsel pintar.
Kini posisi yang tadinya bisa menjadi peluang, malah makin membuat BlackBerry terjepit. Semoga saja pengguna tak lantas menutup hatinya untuk BBM. Sebaliknya, mereka semakin penasaran akan BBM meski memberi kesan pertama yang buram.