Di era modern seperti sekarang ini, social media memang bukanlah hal yang asing lagi ditelinga kebanyakan orang, malah hampir setiap kalangan masyarakat sudah mengenal social media.
Memang benar bahwa dalam social media kita mudah melakukan melakukan interaksi dengan pelanggan kita. Tetapi seberapa penting kita perlu berinteraksi melalui social media ?
Efek negatif dari penggunaan social media adalah memperbolehkan orang lain baik pelanggan maupun kompetitor membuat comment sesukanya. Jika kita tidak punya team yang tangguh menghadapi ini, maka social media bisa merupakan caci maki dari pelanggan yang tidak puas atau pihak lain yang merupakan competitor kita.
Seringkali juga perusahaan bangga kalau banyak yang memberikan ‘like’, tetapi bukankah kita bisa beli ribuan ‘like’ dari perusahaan marketing ?
Saya lihat hari ini ada perusahaan besar yang membuat iklan bangga dengan 1 juta likes, dan saya lihat di halaman social medianya banyak yang complain dan malah menjelek-jelekkan perusahaan tersebut.
Saya juga cek beberapa perusahaan besar yang menggunakan social media, dan saya lihat halamannya banyak yang mengeluh daripada memuji.
Secara psikologi orang jika tidak puas akan menulis complain/keluhan, tetapi jika puas dia akan diam saja. Dengan demikian misalnya ada ratusan client yang puas dan tidak membuat comment, tetapi ada 10 pelanggan yang tidak puas dan memberikan comment keluhan, maka perusahaan akan terlihat bermasalah meskipun perusahaan tersebut sebenarnya cukup baik layanannya.
Sifat dari social media adalah berinteraksi secara personal dengan teman-teman, teman sekolah, teman kuliah , teman denga hobby yang sama dan lain-lain. Orang tidak senang menggunakan social media untuk berinteraksi dengan brand. Dengan demikan kita tidak perlu membuang-buang waktu di social media.